Mau Cuan Dari NFT? Berikut 6 Fakta Yang Perlu Diperhatikan!

nft adalah?
Sumber: British GQ

Popularitas NFT (Non Fungible Token) sebagai aset digital semakin meningkat akhir – akhir ini. Bahkan, di Indonesia sendiri sudah banyak yang meraup cuan dari hasil menjual aset berupa karya seni digital melalui NFT. Beberapa diantaranya bisa untuk membayar biaya kuliah, biaya perawatan kesehatan, dan membeli kendaraan dari hasil penjualan. Sebagai warga Indonesia sangat penting untuk kamu mengetahui apa itu NFT agar bisa mengikuti arus perkembangan zaman sekaligus bisa menjadi peluang untuk mendapatkan uang tambahan. Budi Santosa selaku Founder Indonesia NFT mengatakan bahwa NFT adalah teknologi dalam blockchain yang menempatkan aset – aset digital tersertifikasi. Sederhananya, jika kamu memiliki karya digital dalam bentuk jpeg, png, dan sebagainya bisa disertifikasi melalui NFT sekaligus diperjualbelikan. 

Jadi, aset – aset digital yang kamu upload masukkan ke blockchain tersebut akan memiliki sebuah token unik yang tidak bisa direplikasi dan bisa diperjualbelikan. Singkatnya NFT adalah sebuah teknologi yang bisa mensertifikasi aset – aset digital kamu sehingga memiliki semacam sertifikasi. Sertifikasi tersebut bisa diperjualbelikan dan bisa berpindah tangan (kepemilikan). 

Lantas, bagaimana cara menjual karya digital melalui NFT? Menurut Budi, setidaknya ada enam hal yang perlu disiapkan jika ingin terjun ke dalam NFT antara lain :

  1. Menyiapkan Karya Digital Untuk Diunggah Dan Diperjualbelikan

Pertama – tama, tentunya kamu perlu menyiapkan karya digital untuk diunggah dan diperjualbelikan. Karya digital tersebut bisa segala bentuk aset – aset digital seperti foto, karya seni ilustrasi, hasil karya painting, video, musik, desain, domain name, trading card, dan yang lainnya. Di Indonesia sendiri, bidang art adalah karya digital yang paling populer. 

  1. Membuat Wallet

Selanjutnya, kamu harus membuat wallet. Jadi, jika kamu mau menjual karya kamu di marketplace (NFT) ini, kamu harus memiliki wallet crypto yang akan digunakan untuk kamu menyimpan atau mengoleksi dan sebagai wadah untuk mengakses karya kamu. 

Akun wallet tersebut nantinya akan menjadi identitas pengguna NFT. Jika biasanya saat masuk Google menggunakan alamat email, maka saat masuk ke marketplace NFT misalnya Open Sea atau objkt.com bisa menggunakan akun wallet tersebut. 

Baca juga: 5 Jenis Cryptocurrency dan Kelebihannya

  1. Mengisi Saldo (Top Up) Dalam Wallet

Kemudian, hal yang perlu disiapkan adalah mengisi saldo atau top up dalam wallet. Nantinya saldo tersebut untuk membayar Gas Free di market umum. Jika kamu belum tahu apa itu Gas Free, ini merupakan biaya yang harus dibayarkan setiap kali melakukan tanda tangan kontrak baru didalam NFT pada sistem blockchain Ethereum. 

  1. Melakukan Minting 

Setelah itu, melakukan minting atau menayangkan atau mengunggah karya seni digital NFT ke dalam sistem blockchain. 

  1. Melakukan Listing

Langkah berikutnya melakukan listing atau proses menjual karya seni di marketplace. 

  1. Melakukan Promosi Karya Digital

Dan terakhir melakukan promosi karya digital baik di discord (aplikasi seperti media sosial) maupun di komunitas – komunitas. Jadi NFT perlu dipromosikan, dan jika sudah memiliki nama, orang akan menunggu karya digital kamu. 

Budi pun berpesan bagi pemula untuk mempelajari NFT untuk kemudian memposisikan diri sebagai artis (creator), investor, kolektor, maupun trader (orang yang membeli karya dan dijual kembali). Budi menyarankan, bagi yang berminat terhadap NFT bisa mengikuti komunitas – komunitas pengiat NFT. Disarankan untuk kamu mengikuti komunitas dan mempelajari story orang lain, dari situ kamu bisa belajar menjadi NFT artis. 

Baca juga: Ini Dia, NFT Art Coin, Ladang Penghasilan Desainer

Sumber: https://beritanakmuda.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *