3 Faktor Utama Penyebab Seseorang Sulit untuk Menabung

Ada kalanya setiap orang ketika baru akan mendapatkan gaji atau pembayaran akan sesuatu, kemudian memikirkan bahwa dia akan menyisihkan beberapa uangnya sebagai tabungan. Namun, ternyata apa yang diperkirakan dan dirancang, terkadang juga tidak sesuai dengan harapan.

Dikarenakan tidak ada planning dan management tepat untuk menabung, maka dalam satu bulan seakan semua gaji hanya lewat begitu saja tanpa ada yang tersisa untuk simpanan hari esok.

Tentunya hal tersebut cukup riskan, bukan? Terutama bagi orang-orang yang sudah berumah tangga. Berikut ini adalah alasan-alasan umum kenapa, sih, orang menjadi sangat susah untuk menabung.

1. Lapar mata

Dalam hal ini “lapar mata” bukan berarti mata memiliki mulut dan selalu lapar, melainkan hanya sebuah kiasan tentang seseorang yang selalu ingin memiliki sesuatu yang dilihatnya, tentunya ketika dia memiliki uang.

Tidak sedikit orang, terutama yang masih belum menikah dan memiliki tanggungan besar, akan lebih mudah lapar mata ketika baru saja mendapatkan uang atau gaji.

Terlebih lagi jika gaya hidupnya memang yang harus terus ‘di-update’ dengan model paling terkini atau mengikuti terus perkembangan zaman.

Memang tidak ada salahnya seseorang membelanjakan uang yang mereka miliki untuk satu keinginan yang sudah lama dipendam.

Akan tetapi lebih bijak jika Anda menakar semua hal tersebut berdasarkan standar prioritasnya terlebih dahulu, serta ditambah dengan upaya untuk membangun dinasti untuk masa depan diri sendiri, yaitu dengan cara menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilan.

2. Menaruh banyak telur dalam satu keranjang

Kembali lagi bermain kiasan, menaruh banyak telur dalam satu keranjang sangat tidak disarankan terutama bagi orang-orang yang sangat sulit untuk melihat uang ‘nganggur’

Dalam artian bahwa, jika baru saja menerima gaji atau pendapatan dan kemudian menaruh semua uang dalam satu rekening atau di dalam dompet, maka keinginan untuk membelanjakannya, terutama ketika ada barang yang benar-benar menarik untuk dibeli, lebih besar daripada memilih untuk menahan keinginan dan menabungkannya.

Oleh karenanya, disarakan untuk langsung membagi pendapatan yang dimiliki dalam beberapa bagian, seperti contohnya memiliki 2 rekening yang mana satu rekening untuk menyimpan uang buat keperluan sehari-hari dan rekening satunya lagi untuk tabungan atau dana tak terduga

3. Shopping first, saving later

Mayoritas orang-orang di seluruh dunia akan menganut ‘paham’ membelanjakan uang terlebih dahulu untuk berbagai keperluan baru jika ada sisanya akan mulai memikirkan akan ditabung atau lainnya.

Hal tersebut memang bagus dilakukan, karena dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, namun sisi minusnya adalah dengan menggunakan uang terlebih dahulu, maka tidak diketahui berapa yang akan ditabung atau terlebih apakah masih ada yang dapat ditabung.

Oleh karenanya, disarankan untuk membaik pemikiran tersebut dengan menabung terlebih dahulu baru membelanjakan sisanya. Artinya, ketika Anda mendapatkan gaji, maka langsung sisikan beberapa untuk ditabung dan sisanya yang memiliki porsi besar digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Jika ternyata dengan menabung terlebih dahulu justru membuat apa yang harus Anda bayarkan atau beli dalam setiap bulannya adalah kurang, maka Anda dapat meminjam dana simpanan tersebut.

Dengan catatan, Anda harus mengembalikannya setelah mendapatkan uang lagi agar dana tersebut tetap dalam nominal aslinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *